hallobanua.com, BANJARMASIN - Kasus cacar monyet atau mongkey pox sudah merebak di Indonesia sejak beberapa waktu lalu.
Setidaknya sudah ada belasan kasus cacar monyet di beberapa wilayah di Indonesia.
Lalu bagaimana di Kota Seribu Sungai? Sampai saat ini masih belum terdeteksi adanya mongkey pox di Banjarmasin.
Namun, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengonstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin untuk segera lakukan antisipasi.
Seperti dengan mensosialisasikan baik gejala maupun penanganan penyakit tersebut, agar dapat mengantisipasi penularannya.
"Dinkes sudah melakukan sosialisasi untuk antisipasi penyebaran cacar monyet," kata Ibnu belum lama tadi.
Pihaknya pun berencana untuk melakukan pemeriksaan bagi pelaku perjalanan. Ia pun meminta untuk semua pihak agar bisa merespon dengan cepat adanya penyakit tersebut. Agar tidak menimbulkan wabah besar, dimasa transisi dari virus Covid 19.
Terpisah, Kadinkes Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengaku pihaknya telah menerima Surat Edaran (SE) dari Kemenkes RI terkait antisipasi dan SOP dalam penanganan terhadap gejala cacar monyet.
"Kami terus mensosialisasikan kemasyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Sehat (PHBS) untuk mencegah penularan cacar monyet," terangnya, Kamis, (25/08/22).
Untuk itu pihaknya terus melakukan pelacakan keseluruh masyarakat memastikan virus tersebut guna pencegahan bisa dilakukan dengan cepat.
Monkey pox alias cacar monyet merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka. Virus langka ini muncul dari hewan atau bisa disebut dengan virus zoonosis.
Perlu diketahui, penyakit cacar monyet ini memiliki gejala ditandai dengan munculnya ruam pada kulit yang melepuh dan menjadi lenting.
Umumnya, gejalanya akan sama seperti penyakit cacar. Namun, pada cacar monyet ini, terdapat pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak.
Selain itu rencananya pemerintah pusat akan mengadakan 10 ribu dosis vaksin cacar monyet dalam upaya memerangi penyakit menular itu.
Sementara, penggunaan vaksin cacar monyet itu belum bisa dipastikan dan masih menunggu instruksi Kemenkes RI.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar