Harga Bapok Naik, Disperindag Bakal Lakukan Ini

hallobanua.com, BANJARMASIN - Kenaikan harga ayam potong di Banjarmasin turut dibenarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banjarmasin. 

Saat dikonfirmasi awak media, Kabid Perdagangan Disperindag Banjarmasin, Rakhman Norrahim pun tak menampik jika saat ini terjadi kenaikan harga sejumlah bapok. 

"Untuk ayam pedaging dari harga Rp23 ribu, kini sudah tembus ke harga Rp42 ribu per kilogram. Tak terbendung," ucapnya kepada awak media belum lama tadi. 

Rakhman menyebut, kenaikan harga ayam ini murni imbas dari kenaikan harga BBM. Dimana terjadi penambahan biaya angkut. 

"Murni faktor harga BBM. Pedagangnya langsung yang bilang," jelasnya. 

Rupanya tak hanya ayam pedaging, kenaikan harga juga terjadi pada beras. Baik untuk jenis beras usang, unus mutiara dan siam. 

"Naik sekitar Rp2 ribu dari harga normal Rp10 ribu per liter," tuturnya. 

Oleh sebab itu, pihaknya pun berencana menggelar pasar murah pada Oktober mendatang di tiap kecamatan. Akan tetapi yang dijual yang hanya berupa minyak goreng dan gula. 

"Kita tidak bisa menjual telur, ayam, atau beras, karena tidak bisa bertahan lama. Tapi multiplayer efek dari pasar murah bisa membantu warga," katanya. 

"Misalnya subsidi sebesar Rp20 ribu yang diberikan dari komoditas yang dijual di pasar murah, bisa digunakan membeli ayam atau beras," pungkasnya. 

Kenaikan beras itu turut diakui salah satu pedagang di Pasar Sentra Antasari, H Akhmad. Dari pantauan, ia mengaku kenaikan bahkan sudah berada diharga Rp3 ribu. 

"Beras Banjar yang naik Rp3 ribu," ujarnya Jumat, (23/09/22). 

Ia pun mengaku, tidak menutup kemungkinan kenaikan harga beras akan terus. 

Adapun salah satu faktor penyebab kenaikan harga beras kata dia yakni dikarenakan gagal panen dari petani. 

"Mungkin gagal panen. Jadi kemungkinan bisa naik lagi harganya," pungkasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya