ODGJ di Banjarmasin Meningkat

hallobanua.com, BANJARMASIN - Angka warga yang menderita Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Banjarmasin meningkat. 

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan. 

Ramadhan mengungkapkan, dari data tahun 2021 lalu data ODGJ di Kota Baiman sebanyak 1431 orang. 

"Sampai september ini ada ada 1441 orang. Ini sudah menyamai data tahun 2021 lalu, padahal baru bulan 10," ungkap Ramadhan, Senin (10/10/22). 

Peningkatan kasus kata Ramadhan dikarenakan pengaruh krisis ekonomi saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. 

"Pengaruh krisis ekonomi, sosial, membuat orang stres,"jelasnya. 

Peningkatan kasus kata dia diketahui setelah puskesmas melakukan deteksi dini  hingga  melakukan assesment. 

"Sebagian laporan masyarakat, sebagian dari deteksi petugas kita. Karena kita memang ada tenaga di puskesmas dan di Dinkes yang menangani kejiwaan," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana menjelaskan, dari segi sosial sejauh ini penanganan ODGJ di Kota Banjarmasin juga dilakukan di Rumah Singgah Baiman, yang berada di kawasan Jalan Lingkar Selatan. 

Umumnya, mereka yang ditampung itu mereka yang sudah terdeteksi, atau selesai menjalani assesmen. 

Dolly bilang, dari situ akan diketahui, apakah masih perlu penanganan lebih lanjut ke rumah sakit, atau masih bisa dikendalikan. 

"Kalau keluarga mau menerima, dan pengidap ODGJ sudah bisa bergaul dengan masyarakat, maka kami kembalikan ke keluarganya," ujarnya. 

Lalu, ia membeberkan, bahwa mayoritas kini yang berada di rumah singgah adalah mereka yang keluarganya tidak teridentifikasi. 

"Selain itu, ada pula pula yang keluarganya tidak mau menerima, lantaran dianggap aib. Rata-rata usianya 40 hingga 60 tahun," jelasnya. 

Lantas, berapa jumlah ODGJ yang dikirim ke Rumah Sakit Sambang Lihum? Dolly menyatakan bahwa jumlahnya fluktuatif. Namun ia menyatakan, sekitar 60 pasien. 

Lebih jauh, Dolly menyatakan, bahwa ODGJ yang ada di rumah sakit maupun rumah singgah dijamin kebutuhan hidupnya. Utamanya, dalam hal konsumsi alias makanan setiap harinya. 

"Untuk kebutuhan pemeriksaan hingga pengobatan, itu gratis. Bekerja sama dengan puskesmas dan rumah sakit," pungkasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya