Update Data Warga Meninggal, Dukcapil Banjarmasin Miliki Buku Pokok Pemakaman

Yusna Irawan, Kadisdukcapil Kota Banjarmasin

hallobanua.com, BANJARMASIN, - Masih banyak riwayat warga di Kota Banjarmasin yang telah meninggal, namun datanya tercatat masih hidup. 

Hal itu dikarenakan tidak ada laporan masuk, dan membuat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Banjarmasin kesulitan dan tidak bisa menerbitkan akta kematiannya. 

Guna mendata warga yang meninggal dunia itu, Disdukcapil Kota Banjarmasin pun bekerjasama dengan sejumlah pihak. 

Kepala Disdukcapil Kota Banjarmasin, Yusna Irawan membeberkan, pihaknya telah memiliki sebanyak 29 buku pokok pemakaman yang berada di kelurahan. 

"Dari Kementerian kita hanya dimintakan sebanyak 8 buku pokok pemakaman tapi kita sudah melampaui target itu," ungkap Yusna belum lama tadi. 

Tak hanya itu, pihaknya turut bekerjasama dengan beberapa masjid dan tempat ibadah lainnya di Kota Seribu Sungai. 

Hal itu dilakukan agar pendataan jumlah warga yang meninggal dunia bisa benar-benar terdata. 

"Sehingga apabila pihak keluarga menginginkan adanya akta kematian kita bisa langsung mengeluarkannya," kata Yusna. 

"Selain itu kita juga mulai bekerjasama dengan sebagian rukun kematian yang berada di setiap RT," lanjutnya. 

Kemudian, baru-baru ini kata dia, pihak Kecamatan telah menyampaikan data warga-warga di wilayahnya yang meninggal dunia, yang kemudian ditindaklanjuti. 

"Persoalannya akta kematian ini kadang-kadang kalau kita mengharapkan 100 persen masyarakat itu sangat berat. Kecuali masyarakat itu ada keperluan, baru membuat akta kematian," jelasnya. 

Adapun kendala kata dia misalnya, seperti serah terima hak waris, kemudian juga masyarakat masih dalam keadaan berduka yang tentu membuat mereka tidak akan membuat akta kematian. 

Namun hal itu kini sudah mulai teratasi dengan pola jemput bola yang dilakukan Disdukcapil, agar pendataan masyarakat yang meninggal dunia bisa terakomodir. 

"Dengan pola jemput bola ini yang kita kerjasamakan dengan pihak kecamatan dan kelurahan bisa mulai membantu kita," pungkasnya. 

Yusna juga menerangkan bahwa tahun 2022 ini baru sekitar 500 orang lebih yang datanya benar-benar tercatat di Disdukcapil telah meninggal dunia. 

"Kalau jumlah yang terekam atau sudah kita terbitkan akta kematiannya itu ada sekitar lima ratus lebih," tutupnya. 

Penulis : rian akhmad/may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya