hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin terus melakukan penanganan terhadap orang-orang terlantar di Kota Banjarmasin.
Sejak awal tahun 2022 saja, setidaknya Dinsos Banjarmasin sudah memulangkan sebanyak 14 warga terlantar ke daerah asal.
Menurut Kabid Jaminan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Dinsos Banjarmasin Amrullah, hidup mereka terluntang-lantung, tanpa ada keluarga dan pekerjaan selama berada di kota Seribu Sungai.
"Paling banyak ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada 4 orang yang sudah kita pulangkan,"ucapnya belum lama tadi.
Selain dari NTB, pemulangan warga terlantar juga dilakukan ke beberapa daerah lainnya. Seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Surabaya.
Ia membeberkan, warga terlantar yang dipulangkan oleh jajarannya rata-rata masih berusia produktif.
Aam sapaan akrabnya, bilang, mereka yang terlantar, dikarenakan ditipu oleh perusahaan yang mengiming-imingi pekerjaan. Namun sesampainya di Banjarmasin, mereka justru terlantar.
"Bahkan kadang-kadang identitas mereka diambil. Jadi tidak punya apa-apa. Mereka juga kadang-kadang numpang orang ke Banjarmasin untuk minta dipulangkan ke daerah asalnya,"jelasnya.
Terkait anggaran, Aam juga mengatakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Dinsos Provinsi Kalsel.
"Kalau anggarannya tidak tercover, kami minta bantuan ke Dinsos Provinsi Kalsel untuk pemulangannya. Biasanya kalau beda pulau, pemulangannya menggunakan kapal laut,"bebernya.
"Sebelum dipulangkan, mereka akan mengisi surat pernyataan. Pengantaran dilakukan sampai ke titik tujuan. Kita lakukan secara estafet bekerjasama dengan Dinsos setempat," lanjutnya.
Lalu, berapa biaya dihabiskan untuk pemulangan satu warga terlantar?
Menjawab itu, Aam menyebut tergantung dengan jarak daerah tujuannya masing-masing.
"Yang jelas biaya tiket kapal laut. Dan kita berikan uang saku sebesar Rp150 ribu selama perjalanan," tutupnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar