Ikut Main di Film Jendela Seribu Sungai, Ibnu : Ini Film Sarat Potensi Wisata Daerah

 
hallobanua.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berkesempatan menjadi cameo di film Jendela Seribu Sungai (JSS) pada Minggu, (13/11/22) pagi. 

Film JSS merupakan karya adaptasi dari novel berjudul sama, yakni Jendela Seribu Sungai karya Miranda dan Avesina Soebli. 

Novel Jendela Seribu Sungai yang diterbitkan  pada 2018 silam, sangat menarik, unik, dramatik. Cerita drama keluarga, kisah tentang cita-cita anak, kuatnya tekad, persahabatan dan petualangan yang sesungguhnya merupakan cerita sangat universal. 

Film Jendela Seribu Sungai bercerita mimpi dan cita-cita anak selayaknya mengalir lepas seperti sungai. Seribu sungai tetaplah tersatukan gelombang besar yang membawa mimpi itu mewujud. 

Dalam film JSS menceritakan 3 anak bernama Bunga, Arian, Kejora disatukan di sekolah dengan guru bernama Sheila, yang sangat memahami mimpi dan harapan mereka. 

Sayang, keinginan mereka tidak selalu sejalan dengan harapan mereka. Arian yang punya bapak seorang seniman kuriding, justru tak ingin anaknya mewarisi keahliannya memainkan kuriding. 

Kejora sebaliknya, ingin melambungkan cita-citanya menjadi dokter, justru ditentang oleh bapaknya yang trauma dengan dokter Puskesmas yang dianggap telah membunuh istrinya saat melahirkan. 

Begitu pula Bunga tak pernah sekali pun mengembangkan bakat tarinya di depan orangtuanya yang serba-kecukupan. 

Down-syndrome malah membuat orangtua Bunga mematikan cita-cita Bunga sebagai seorang penari. Seribu sungai akan terus mengalirkan cita-cita dan harapan. Sungai pula yang menghidupan impian mereka. 

"Ini ada scene Arian yang bertemu Wali Kota Banjarmasin, jadi kita disuruh untuk memerankan ini. Dan mudah-mudahan ini menjadi spirit bagi pelaku kreatif dan videography dan cinematography," ungkap Ibnu Sina, Minggu, (13/11/22). 

Menurutnya, film jendela seribu sungai yang diproduksi Radepa Studios merupakan film pertama tentang Kota Banjarmasin dan berlokasi syuting di Kota Banjarmasin dan di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). 

"Kami harap dari film ini nanti bisa diangkat potensi wisata dan sebagainya," ujarnya. 

Pesan edukasi yang bisa diambil dari film JSS ini kata Ibnu sangatlah banyak. Seperti anak-anak sekolah penerus bangsa yang memiliki bakat terpendam seperti seni budaya. 

"Apalagi film ini kan menceritakan anak seniman yang kemudian harus berinteraksi dengan suasana kota," tuturnya. 

Pada kesempatan itu, crew film mengambil beberapa scene Wali Kota Banjarmasin beradegan di SDN Pangambangan 6. 

Dukungan Pemko Banjarmasin semakin menguatkan tekad bahwa film Jendela Seribu Sungai harus menjadi produk kreatif yang mampu mengangkat budaya serta potensi yang dimiliki Banjarmasin. 

Sementara itu, melihat perfilman saat ini, menurut Produser Kreatif film JSS, Mathias Muchus, Kota Banjarmasin merupakan pertumbuhan pesat para sineas. 

"Beberapa kali saya ke Banjarmasin itu saya lihat banyak banget perkembanganya serta keanekaragaman budaya, manusia dan kuliner," ujarnya. 

Ia pun ingin potensi daerah di Kalsel bisa ditingkatkan oleh orang-orang daerah juga. 

"Jangan sampai orang luar daerah yang memanfaatkan orang daerah. Tapi orang sini juga yang memanfaatkan potensinya" jelasnya. 

Oleh karena itu kata dia, 40 persen tim produksi melibatkan pekerja kreatif perfilman Banjarmasin dan keterlibatan pemain asal Banjarmasin seperti Olla Ramlan, Halisa Naura, Bopak Costello, dan Elma Istiana. 

Tak lupa Band Radja dengan lagu baru mereka berjudul Ada Jalan menjadi pengisi original sountrack film Jendela Seribu Sungai. Termasuk lan Kasela yang berperan sebagai dirinya (cameo) di film ini. 

Rencananya, Radepa Studio memulai produksi film Jendela Seribu Sungai sejak awal November 2022. Dan kurang lebih 21 hari shooting dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi film yang didukung tenaga kreatif Banjarmasin. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya