Ini Upaya Pemko Banjarmasin Tingkatkan Kota Layak Anak


hallobanua.com, BANJARMASIN - Untuk dapat memaksimalkan pemenuhan dan perlindungan terhadap anak , Pemko Banjarmasin  menggelar Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pemenuhan Hak Anak pada Lembaga Pemerintah, Non Pemerintah, Media dan Dunia Usaha di kewenangan kab/kota. 

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengatakan, pertemuan tersebut penting untuk memastikan agar pemenuhan dan perlindungan hak anak dapat terpenuhi secara maksimal. 

Selain itu, kegiatan ini juga untuk menyamakan persepsi serta koordinasi dalam rangka mempertahankan penilaian Kota Banjarmasin sebagai Kota Layak Anak (KLA). 

Mengingat saat ini Kota Seribu Sungai mengantongi predikat Nindya melalui program pemenuhan hak anak di tahun depan. 

"Ada sekitar 32 pemenuhan hak anak yang nantinya secara bertahap akan kita rumuskan, baik yang sudah berjalan maupun yang akan dilaksanakan, di mana hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan kota layak anak secara keseluruhan," bebernya. 

Contoh peningkatan pelayanan hak anak kata dia yakni seperti dibentuknya kampung bermain. 

"Ini kan tentu bukan sebuah kebijakan yang searah terkait pemenuhan hak anak, jadi nanti ada hak untuk mendapatkan rekreasi, juga pembelajaran, tentang bagaimana kota ini ingin kita bentuk menjadi kota yang ramah serta ceria bagi anak-anak," jelas Ikhsan. 

Sementara itu, Kepala DP3A Banjarmasin, Drs Madyan mengungkapkan, pertemuan yang diinisiasi oleh pihaknya,  juga bertujuan untuk membahas dan berdiskusi terkait kesiapan klaster-klaster yang menjadi indikator penilaian dalam upaya meningkatkan KLA di tahun 2023. 

"Ini sebagai langkah persiapan kita, agar 5 klaster KLA bisa cepat terpenuhi oleh SKPD terkait bersama tim gugus tugas. Ini tentu harus melibatkan unsur-unsur lainnya seperti swasta, pengusaha (APSAI) juga media untuk berkontribusi nyata terkait pemenuhan hak anak," bebernya. 

Ia juga menyebut, perlu adanya dukungan dari berbagai unsur agar pemenuhan dan perlindungan hak anak dapat meningkat. 

"Misal pengusaha berkontribusi untuk produk makanan yang ramah tidak membahayakan bagi anak, gizinya memenuhi atau juga bisa dengan membuat ruang ramah bermain anak, pojok baca dan ruang menyusui (laktasi) di perusahaan, yang kita harapkan dari situ bisa membantu tercapainya pemenuhan hak anak," pungkasnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya