Kerjasama Dengan Pemkab Subang, Pemko Banjarmasin Bakal Datangkan Beras Pamanukan

hallobanua.com, JAWA BARAT - Sebagai bentuk upaya pengendalian inflasi, serta menjaga ketahanan pangan dan menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan di Banjarmasin, Pemko Banjarmasin melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Penandatanganan kesepakatan bersama dilakukan langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Bupati Subang, Ruhimat, di Aula Abdul Wahyan, Rumah Dinas Bupati Subang, Jumat (27/01/23). 

Diketahui, ruang lingkup kesepakatan bersama yakni berfokus pada perdagangan antar daerah untuk menjaga kestabilan harga dan pemasaran bahan pangan. 

Dalam kesempatan itu, Ibnu Sina mengatakan inflasi telah menjadi perhatian nasional. Oleh sebab itu upaya pengendalian inflasi membutuhkan kerja keras dan sinergi antar daerah. 

Pada tahap awal, kerja sama antara Banjarmasin dan Subang akan berfokus pada komoditas beras. Di mana Subang berperan sebagai daerah pemasok, dan Banjarmasin sebagai pasarnya. 

“Karena karakteristik beras Subang, khususnya Beras Pamanukan, dinilai cocok bagi preferensi masyarakat Banjarmasin yang menyukai beras pera,” ujar Ibnu Sina. 

Ia bilang, pada 2022 lalu, harga beras di Banjarmasin cenderung meningkat, imbas kenaikan harga BBM non-subsidi serta serangan hama tungro yang menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Lantas, pihaknya pun meyakini kerja sama ini akan mengatasi masalah kurangnya pasokan beras yang menjadi pemicu kenaikan harga beras di Banjarmasin. 

"Ke depan, tidak menutup kemungkinan ruang lingkup kerja sama akan ditingkatkan pada komoditas yang lain, karena Banjarmasin dan Subang, sama sama memiliki pelabuhan,” pungkas Ibnu Sina. 

Bupati Subang, Ruhimat pun menyambut baik kerja sama yang dijalin Pemko Banjarmasin itu. Ia bilang, Kabupaten Subang adalah salah satu lumbung padi nasional. 

Ruhimat pun menyatakan, bahwa pihaknya akan tetap mempertahankan Subang sebagai lumbung padi nasional, karena menjadi salah satu faktor penting dalam pengendalian inflasi. 

"Tingkat Inflasi kami masih di bawah rata-rata provinsi Jawa Barat, karena kami lumbung padi, sehingga kami mencoba untuk mengatasi dan mempertahankan hal itu," pungkas Ruhimat. 

Penulis : rian akhmad/ may
Jawa Barat
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya