hallobanua.com, BANJARMASIN - Capaian penyerapan APBD Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin tahun 2022 hanya sebesar 93,33 persen, hal itu dikarenakan tak terealisasinya pembuatan saluran gas metan.
Kepala DLH Kota Banjarmasin, Alif Yousfah Love mengatakan, tidak terlaksananya pembuatan gas metan tersebut karena terkendala tidak ditemukannya penyedia atau perusahaan yang menjalankan proyek tersebut.
"Penyedia pembuatan gas metan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi salah satu kendala tak tercapinya 100 persen, tapi sebenarnya capaian ini sudah baik," ucap Alive saat disambangi awak media, Senin (02/01/23) siang.
Tak hanya itu, penghambat serapan APBD lainnya yakni pada pembersihan sampah di sungai yang dikelola Pusat Daur Ulang (PDU) di Sungai Gampa.
Akan tetapi, tahun 2023 aktivitas PDU di Kota Banjarmasin itu menjadi prioritas pihaknya. Bahkan, tahun ini DLH juga merencanakan pembangunan PDU sebanyak 2 unit.
"Tahun ini kita prioritaskan aktivitas PDU dan membangunnya lagi sebanyak 2 unit," bebernya.
Terakhir, di 2023 ini hal yang perlu kembangkan lagi ujar yakni pilah sampah agar bisa mengurangi sampah di TPA.
Seperti pengolahan sampah organik pengembangan budidaya magot, jadi pupuk dan pemanfaatan lainnya.
Hal ini jadi prioritas karena 65 persen sampah di Kota Banjarmasin adalah sampah organik sisanya plastik dan barang nonorganik lainnya.
"Dengan pemanfaatan sampah organik yang memang menjadi sampah terbanyak, setidaknya nantu sehari bisa mengurangi satu ton sampah yang harus dibuang ke TPA," pungkas Alive.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
0 Komentar