Melestarikan Tradisi Bapandung, Disbudporapar Gelar Workshop Bersama Pemuda Banjarmasin

hallobanua.com, BANJARMASIN - Kesenian Bapandung yang mulai tergerus saat ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. 

Melalui workshop kesenian monolog tradisi Banjar Disbudporapar Banjarmasin, diharapkan dapat melestarikan tradisi Bapandung. 

"Hari ini saya sengaja datang ini untuk membuka acara Workshop Bapandung, karena seni Bapandung ini mungkin seni tradisi lisan yang mungkin sangat langka di Banjarmasin," ucap Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang turut hadir. 

Ibnu bilang, dari berbagai macam kebudayaan yang masih eksis bertahan di Kalimantan Selatan (Kalsel) yaitu seperti Mamanda kemudian Madihin dan pada saat film Jendela Seribu Sungai, Kuriding juga diperkenalkan. 

"Alhamdulillah pada saat film Jendela Seribu Sungai, orang sudah kenal Kuriding seperti apa. Nah banyak seni budaya lisan syair bepantun yang selama ini sudah tumbuh subur, yang Bapandung ini yang belum," ujarnya. 

Oleh sebab itu, Ia bersyukur para peserta yang ikut Workshop Bapandung itu adalah anak-anak muda yang ada di Kota Banjarmasin. 

Setidaknya, kegiatan tersebut diikuti 30 peserta yaitu dari mahasiswa, siswa, Pelaku seni serta umum. 

"Mudah-mudahan dengan kegiatan 3 hari pelaksanaan workshop ini seni budaya Bapandung ini tidak akan hilang dari muka bumi. Termasuk juga di Kota Banjarmasin bisa tetap kita jaga," pungkas Ibnu. 

Bapandung adalah seni teater berupa tutur yang berkembang di masyarakat suku Banjar Hulu di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. 

Pandung artinya menirukan tingkah laku manusia atau hewan dan berbeda dengan bercerita biasa dalam bahasa banjar. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya