hallobanua.com, BANJARMASIN - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaring Kota Pusaka Indonesia (JKPI) tahun 2024 direncanakan dilaksanakan di Kota Banjarmasin.
Pemilihan kota berjuluk seribu sungai sebagai wadah pelaksanaan Rakernas tersebut bukan tanpa sebab, selain dikenal sebagai kota tua yang dalam beberapa tahun ke depan berusia 5 abad, Banjarmasin juga diyakini banyak warisan budaya baik bersifat benda maupun tak benda.
“Kita tunjukkan bahwa Kota Banjarmasin memiliki banyak warisan budayanya dan banyak juga warisan pusakanya,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, di Semarang.
Ikhsan bilang, terpilihnya Kota Banjarmasin sebagai tempat perhelatan JKPI merupakan sebuah keuntungan.
Pasalnya, dengan dilaksanakannya Rakernas tersebut, maka secara tidak langsung bisa menunjukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya internasional bahwa, kota yang secara geografis berada 16 centi meter di bawah permukaan laut ini merupakan kota pusaka cikal bakal peradaban di Kalimantan.
Ikhsan Budiman yang mewakili Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pun berharap, dengan digelarnya Rakernas JKPI tahun 2024 nanti, nantinya bisa mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Hal itu agar bisa membentuk dan memunculkan visi dan misi pembangunan Pemko Banjarmasin dengan 3 prioritas utamanya, yakni pembenahan sungai-sungai, kemudian melahirkan wirausaha baru berbasis UMKM dan ekonomi kreatif untuk mengembalikan Banjarmasin sebagai Kota perdagangan dan jasa, dan pelayanan publik yang cepat, murah dengan program smart city.
“Diharapkan nanti kegiatan ini bisa menjadi perhatian serius bagi masyarakat, sehingga pada akhirnya nanti akan memunculkan kembali Banjarmasin sebagai Kota Pusaka, sebagai pusat peradaban di wilayah Kalimantan, dan sebagai pusat jaringan kota perdagangan dan jasa, itu yang mungkin nantinya akan kita munculkan,” pungkasnya.
Diketahui, JKPI merupakan sebuah jaringan antar kota dan kabupaten se-Indonesia yang memiliki tujuan menjaga kelestarian Benda Cagar Budaya (BCB) peninggalan sejarah di Indonesia.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm