Inflasi Di Banjarmasin Kembali Meninggkat Di Bulan Agustus

hallobanua.com, BANJARMASIN - Angka Inflasi Kota Banjarmasin mengalami peningkatan di bulan Agustus 2023 ini.

Benar saja, dari dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin, Inflasi Agustus 2023 tercatat sebesar 0,02% (mtm), meningkat dibandingkan Juli 2023 lalu sebesar -0,01% (mtm), dan lebih tinggi dari rata-rata historisnya (2020-2022). 

Diketahui, inflasi terutama disebabkan naiknya tarif transportasi udara dan langkanya ikan gabus akibat perubahan cuaca dan masuknya puncak musim panas yang menurunkan produksi ikan air tawar atau perikanan budidaya.

Disamping itu, inflasi juga dirorong oleh kenaikan tarif gunting rambut pria, ikan peda hingga harga cat tembok. 

Hal itu tentu menjadi perhatian serius Pemko Banjarmasin bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banjarmasin.

Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor pun meminta agar seluruh stakeholder dapat meningkatkan komitmen bersama dalam menghadapi inflasi di wilayah masing-masing.

"Sehingga dengan tim TPID kita di daerah dapat mengelola dan mengontrol setiap pergerakan di pasar," ungkap Arifin disela kegiatan Capacity Building Tim TPID Banjarmasin di salah satu hotel berbintang pada Selasa (12/9/2023).

Meski begitu, ia turut mengapresiasi penyelenggara dan semua anggota TPID Kota Banjarmasin yang turut serta dalam penyusunan roadmap dan peta jalan pengendalian inflasi daerah serta program unggulan TPID. 

“Inflasi ini merupakan permasalahan dalam sektor ekonomi yang dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dan menjaga stabilitas ekonomi daerah menjadi hal yang penting,” ujarnya.

Dalam pengembangan indeks harga konsumen, inflasi kota Banjarmasin pada bulan Agustus, tercatat inflasi sebesar 0,02% year on year dan 1,50% year to the year. 

Beruntung, kenaikan yang lebih tinggi tersebut tertahan oleh penurunan harga bahan pokok (Bapok) seperti beras, bawang merah, pepaya, obat dengan resep, dan bahan bakar rumah tangga. 

Lantas, Kota Banjarmasin pun mengalami penurunan inflasi beras terjadi berada urutan 2 di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ia pun berharap, kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kinerja TPID Banjarmasin dan menekan laju inflasi menjadi 3%. 

"TPID Kota Banjarmasin juga diharapkan dapat lebih responsif terhadap perubahan yang terjadi di pasar guna menjaga stabilitas harga. Kolaborasi dan diskusi yang produktif diharapkan dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan inflasi di masa depan," pungkasnya.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya