hallobanua.com, BANJARMASIN - Indonesia sedang gempar dengan kemunculan wabah baru bernama Mycoplasma Pneumonia atau pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma.
Diketahui negara Cina menjadi penyebab utama kenaikan pneumonia.
Hingga saat ini untuk di Indonesia sendiri sudah ada 6 kasus yang ditemukan, yang disebabkan dari wabah Mycoplasma Pneumonia ini.
Meskipun begitu, nyatanya Pneumonia ini bukanlah penyakit yang baru muncul, karena penyakit yang disebabkan bakteri satu ini tak jauh berbeda dengan pneumonia pada umumnya, termasuk juga soal gejalanya.
Lantas bagaimana di Kota Banjarmasin? Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda mengatakan, di Banjarmasin sendiri untuk penyakit pneumonia biasa, itu sudah ada beberapa kasus yang terjadi.
"Kami mencatat di 2023 ini, data hingga September ada 202 kasus pneumonia di Banjarmasin," ucap Tabiun, Sabtu (09/12/2023).
Meski begitu, Ia menjelaskan pengobatan untuk penyakit pneumonia ini telah tersedia di puskesmas-puskesmas yang ada di Banjarmasin.
Disampaikannya, pneumonia ini terbagi menjadi dua jenis. Ada yang spesifik dan non spesifik.
"Yang spesifik ini, pada penderita pneumonia ditemukan Bakteri Tahan Asam (BTA) yang tidak ditemukan di pneumonia non spesifik," paparnya.
Adapun untuk gejala kata dia, pneumonia ini tidak jauh berbeda dengan gejala TBC. Dimana penderita akan mengalami batuk selam berminggu-minggu, yang juga juga disertai darah. Yang disertai juga demam tinggi dan nafsu makan berkurang.
"Karna dia ini sama-sama menginfeksi paru bagian dalam, ada yang bakteri nya yang tahan asam yaitu TBC, juga bakteri yang lainnya," bebernya.
"Yang jelas pneumonia ini menular, untuk itu janganlah batuk sembarangan dan kalau batuk ditutup," sambungnya.
Tabiun pun menghimbau kepada masyarakat, apabila ada mengalami gejala-gejala yang sama seperti itu. Agar segera diperiksakan pada puskesmas terdekat.
"Pengobatan nya juga hapir sama seperti penyakit TBC, namun untuk penderita pneumonia spesifik pengobatan nya kita 6 bulan. Lalu yang non spesifik nanti ada antibiotik khusus," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar