Wow! Populasi Bekantan di Kalsel Meningkat Tiga Kali Lipat Tahun Ini

hallobanua.com, BATOLA - Populasi bekantan di Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya di kawasan Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala mengalami peningkatan.

Sempat dinyatakan hampir punah, kini endemik yang merupakan fauna identitas provinsi Kalsel ini mulai memiliki asa.

Dari data dihimpun, jumlah populasi bekantan pada 2015 hanya 14 ekor. Namun pad tahun 2023 ini mengalami peningkatan 3 kali lipat.

"Hasil penelitian terbaru, ada 42 individu bekantan khusus di Pulau Curiak,” ungkap Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Amalia Rezeki, ketika dihubungi hallobanua.com, Minggu (10/12/2023).

Dikatakan Amalia meningkatnya populasi monyet berhidung panjang itu membuat bangga SBI, organisasi yang konsen melestarikan keberadaan hewan endemik dan satwa liar yang dilindungi.

Amel sapaan founder SBI itu, bersama kawan-kawan memiliki misi besar untuk menggalakan program restorasi mangrove di kawasan Pulau Curiak.

Selain sebagai habitat bekantan, hutan mangrove mampu menyerap karbon 4 kali lipat lebih besar dari hutan tropis lainnya.

Hal itu menurutnya penting bagi mitigasi pemanasan global pemicu perubahan iklim dan timbulnya bencana alam.

“Dengan adanya restorasi mangrove, dapat membantu mitigasi perubahan iklim yang saat ini terjadi,” ujarnya.

Setidaknya, sudah lebih dari 10 ribu bibit rambai telah ditanam di kawasan Pulau Curiak. 

Tak hanya itu, Amel bilang jika SBI tak bisa bekerja sendiri dan perlu dukungan dari pemerintah dan seluruh masyarakat untuk menjaga pelestarian primata bernama latin Nasalis Larvatus itu.

"Apalagi saat ini Pulau Curiak masuk menjadi salah satu situs Geopark Meratus yang diusulkan ke dalam daftar United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)," tuntasnya.

Penulis : rian akhmad
Kalsel
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya