Marak Tindak Bullying Di Sekolah, DP3A Gencar Sosialisasi

hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Banjarmasin gencar melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah guna menekan tindakan bullying atau perundungan di sekolah.

Setidaknya sudah ada 6 kali sosialisasi ke sekolah-sekolah, baik tingkat PAUD hingga SMA di Banjarmasin, terhitung sejak awal Januari 2024.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Banjarmasin, Susan mengatakan, tindakan sosialisasi sangat perlu dilakukan untuk menghindarkan anak-anak dari tindakan bullying.

"Kemarin Senin kita melakukan sosialisasi masalah bullying di SMPN 8 Banjarmasin, khusus untuk siswa kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 270 orang," ungkap Susan.

Susan menjelaskan, kegiatan sosialisasi pencegahan ini semakin ditingkatkan lantaran tindakan bullying di sekolah-sekolah itu kerap terjadi.

"Jadi kita memberitahukan kepada para siswa bahwa tindakan bullying itu adalah suatu pelanggaran. Sehingga harus mereka sadari ada batasan-batasan untuk bercanda. Karena tanpa mereka sadari olok-olokan yang sering mereka lakukan itu adalah salah satu tindak bullying," jelasnya.

Menurutnya, tindakan perundungan tersebut sangatlah membahayakan bagi para siswa, baik itu pelaku bullying atau korban bullying itu sendiri.

"Tindakan bullying itu berkaitan dengan kesalahan yang bisa di bawa hingga ke ranah pidana. Untuk menghindari hal itu, kita melakukan sosialisasi ini agar ada pendekatan dan mereka mengerti tindakan bullying itu apa saja jenisnya," pungkasnya.

Selain itu, dalam kegiatan sosialisasi tersebut, ia juga menyampaikan berbagai dampak dari tindakan bullying, baik untuk pelaku, korban maupun teman-teman di sekitarnya yang melihat tindakan tersebut.

"Pengaruhnya sangat besar dan mereka tindak menyadari bahwa hal itu sangat berbahaya bagi mental dan psikis mereka sebagai seorang siswa," ungkapnya.

Susan juga mengatakan bahwa tindakan bullying yang paling sering terjadi di sekolah yakni bullying fisik dan psikis.

"Kalau tindakan bullying fisik itu kan biasanya ada sekelompok yang merasa lebih kuat atau lebih berpengaruh, sehingga mereka melakukan tindakan seperti menendang, memukul atau mencubit," ucapnya.

"Kalau untuk psikis, biasanya dengan olok-olokan yang terus menerus, misalkan mengatakan kamu jelek atau sebagainya. Tapi hal itu bisa membuat si korban merasa tersakiti," tambahnya lagi.Jadi dalam sosialisasi tadi kita paparkan bahwa hal-hal seperti itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan," tutupnya.

Penulis : rian akhmad
Kota Banjarmasin
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya