hallobanua.com, BANJARMASIN - Diresmikan sejak bulan Maret 2023 lalu, hingga kini awal tahun 2024, Museum Kayuh Baimbai yang berlokasi di Jalan Teluk Kelayan, Banjarmasin Selatan belum juga bisa dikunjungi untuk umum.
Pasalnya, sampai saat ini museum milik Pemko Banjarmasin itu belum diisi dengan koleksi benda-benda peninggalan sejarah serta dokumen digital sejarah Banjarmasin yang sebelumnya sempat dijanjikan.
Bahkan berdasarkan pantauan, terlihat lokasi sekitar museum sengaja ditutup dengan pagar seng, dari berbagai sisi.
Padahal museum yang dibangun dengan anggaran Rp 4,2 miliar, yang mengusung konsep arsitektur rumah Banjar Palimbangan itu, digadang akan menjadi sumber informasi sejarah Kota Banjarmasin.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Puryani berdalih belum bisanya museum ini diisi karena masih ada hal yang harus dilengkapi, terkait struktur pengurus di Museum Kayuh Baimbai itu.
"Kendalanya kalau museum itu kan aturannya, harus ada kepala museumnya, pengurusnya baru itu bisa diregister di pusat," ungkap Puryani pada Selasa (02/01/2023) lalu.
Lantas, dirinya merencanakan syarat itu bisa dipenuhi agar museum tersebut bisa diserahkan pengelolaannya oleh UPT Pariwisata.
"Dan didalamnya nanti mungkin akan dibentuk koordinator. Setelah itu baru kita bisa daftarkan ke pusat," tuturnya.
Dilanjutkannya, setelah didaftarkannya pengurus dari museum ini, baru bisa dilakukan pengisian barang.
"Idealnya begitu. Insyaallah tahun ini juga," janjinya.
Dirinyapun menjanjikan agar operasional dari museum tersebut bisa dilakukan pada tahun ini juga.
Terkait dengan kendala lainnya, Puryani menyebutkan kekosongan museum itu juga dikarenakan adanya kendala dari anggaran.
Dimana selama tahun anggaran 2023 berjalan, pihaknya tidak menerima sama sekali dana untuk melakukan pengisian dari Museum Kayuh Baimbai tersebut.
"Yang pastinya kita akan usahakan di tahun 2024 ini akan terisi," pungkas Puryani.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar