Penggunaan Pelican Crossing di Banjarmasin Masih Belum Optimal

hallobanua.com, BANJARMASIN - Hadirnya Pelican Crossing di Kota Banjarmasin, rupanya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Banjarmasin.

Padahal, pelican crossing dianggap sebagai metode penyeberangan yang efektif dan aman, baik untuk pejalan kaki maupun pengemudi.

Pasalnya, digunakan sesuai dengan kebutuhan. Ketika tak ada pejalan kaki yang menekan tombol lampu, pengendara bebas melaju tanpa terhalang lampu lalu lintas.

Kepala Bidang Lalu Lintas (Kabid Lalin) Dishub Banjarmasin, Febpry Ghara Utama tak menampik jika pemanfaatan pelican crossing masih belum maksimal.

"Kita sosialisasi diawal-awal itu yakni di Kawasan Jalan Kamboja, untuk anak-anak sekolah dan halte untuk menyeberang," ungkap Febpry ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/01/2024).

Saat ini pun pihaknya terus mencari formula agar pelican crossing ini menjadi keistimewaan bagi pejalan kaki.

Apalagi beberapa waktu lalu sempat terjadi musibah pejalan kaki yang tertabrak di kawasan penyeberangan Masjid Noor di Jalan Pangeran Samudera.

"Itu memang posisi pelican crossnya bukan milik Dishub Banjarmasin. Itu proses hibah tapi belum diserahkan. Cuma diaktifkan morning light saja. Itu sebenarnya jadi contoh," katanya.

"Makanya kita belum temukan lagi tahapan sosialisasi berkelanjutan yang benar-benar kena," sambungnya.

Namun kata dia, pihaknya tak mungkin membiarkan begitu saja pelican crossing tersebut tidak berfungsi dengan baik. Apalagi di Kota Seribu Sungai hanya memiliki 1 pelican crossing.

"Kita cuma punya 1, yakni di Kamboja. Sedangkan di Sabilal Muhtadin itu punya PU dan satunya di Masjid Noor," pungkasnya.

"Kita nanti rumuskan agar pelican crossing ini menjadi privilege untuk warga Kota Banjarmasin," tutup Febpry.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya