Program Ketahanan Banjir Dilanjutkan, PUPR Tinggal Bayarkan Biaya Pembebasan Lahan

hallobanua.com, BANJARMASIN - Program Ketahanan Banjir Perkotaan Nasional atau National Urban Flood Resilience Project, (NUFReP) terus dilanjutkan Pemko Banjarmasin.

Terbaru, program normalisasi sejumlah sungai di Banjarmasin itu akan dimulai setelah pembayaran pembebasan lahan selesai tahun ini.

Proyek yang digarap oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, melalui Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III ini, sebelumnya mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 1 triliun, dengan jangka program 5 tahun mulai dari 2023 hingga 2028.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menyebutkan, di Banjarmasin sendiri ada beberapa sungai yang akan dinormalisasikan.

Mulai dari Sungai Veteran sepanjang 3,5 kilometer, Sungai Sutoyo S (Teluk Dalam) sepanjang 3,5 kilometer, Sungai A Yani dan Sungai Guring yang masuk wilayah Sungai Pekapuran dengan panjang 3,2 kilometer dan 3,8 kilometer Sungai Guring.

Setelah sebelumnya berkoordinasi dengan Kepala BWS Kalimantan III, progres saat ini hanya tinggal menunggu mendapatkan izin lelang proyek.

Dan untuk bisa mendapatkan izin lelang proyek tersebut, Pemko Banjarmasin harus sudah bisa menyiapkan lahan.

"Karena mereka (Bank Dunia) tidak mau ini nantinya ada masalah. Tidak mau belum siap. Jadi jenis kriterianya memang ketat sekali. Termasuk dengan kesiapan desainnya, apakah sudah sesuai dengan lingkungan," ucap Kepala PUPR Banjarmasin itu saat ditemui di Balaikota, Kamis (25/1/2024).

Untuk persiapan pembebasan lahan di kawasan Sungai Veteran kata dia, mulai dari D'master hingga ke Simpang Ulin. Dan Muara Pekapuran sampai Sungai Guring sudah selesai untuk prosesnya.

"Jadi tinggal proses pembayarannya saja lagi saat ini," beber perempuan sering disapa Yayah itu.

Kemudian terkait pembayaran kata Yayah, dipastikannya akan dilakukan pada tahun ini juga. Dimana harus melewati proses audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terlebih dahulu.

"Insyaallah, tidak terlalu lama lah. Karena memang semua dilakukan secara simultan," ujarnya.

Kemudian, jika secara keseluruhan termasuk Sungai Veteran, Pekapuran, Sungai guring, Sungai Sutoyo Jafri Zam-Zam, untuk pembebasan lahan yang dilakukan Pemko Banjarmasin, dana yang diperlukan mencapai hampir Rp 300 miliar.

"Jadi memang kebutuhan tanah itu sangat besar sekali hampir Rp 300 miliar. Dan juga memang itu dari dana APBD, untuk pembebasannya," jelasnya.
"Namun kami yakin juga, bahwa dari Pemerintah Pusat akan membantu. Cuman memang kita harus menyiapkan readiness kriterianya sampai dimana kesiapan Pemko, untuk menyiapkan lahan," sambungnya.

Selain normalisasi sungai, dalam program NUFreP ini juga akan dibangun rumah pompa dan pintu air di tahun 2024 mendatang di 3 titik. Yakni di muara Sungai Pekapuran, muara Sungai Bilu dan muara Sungai Gardu yang langsung berhubungan ke Sungai Martapura.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya