Lagi, 1 Orang Meninggal di Banjarmasin Akibat DBD

hallobanua.com, BANJARMASIN - Sebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin, semakin meningkat. Kabar terbaru, saat ini 2 orang warga Kota Banjarmasin meninggal akibat DBD.

Dari informasi dihimpun, mereka yang meninggal adalah anak usia 7 tahun dan remaja usia 18 tahun.

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin pada tanggal 8 Februari 2024 kemarin, tercatat sudah ada 26 kasus DBD serang anak-anak.

Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Dr Tabiun Huda menyampaikan, kasus kematian yang disebabkan DBD kini sudah ada 2 orang.

Untuk informasi penambahan jumlah meninggal kata dia diterima pada Kamis (08/02/2024) kemarin, yakni seorang remaja berusia 18 tahun di wilayah Murung Raya, Banjarmasin Selatan. 

"Pasien meninggal karena DBD baru tadi bertambah satu lagi seorang remaja 18 tahun. Sehingga kini ada dua yang meninggal sebelumnya siswa kelas 1 SD berusia 7 tahun," ujar Tabiun pada Kamis (8/2/2024) tadi.

Atas 2 kasus kematian DBD itu, Dinkes Banjarmasin pun mengaku prihatin dan berharap tidak ada lagi penambahan korban jiwa termasuk kasus DBD-nya.
"Bila dijumlah, kasus DBD sejak Januari berjumlah 26 orang. DBD sebagian besar menyerang anak-anak," tuturnya.

Tabiun tak menampik jika perkembangbiakan nyamuk di musim hujan ini sangat mudah apabila tidak dicegah dengan memperhatikan genangan air dan penampungan air di rumah.

Lantas, cara paling ampuh dalam mencegah DBD kata dia adalah dengan memberantas sarang nyamuk dan jangan biarkan ada genangan air hujan.

Mengingat, nyamuk dewasa itu sekali bertelur kata dia bisa menghasilkan 250 jentik nyamuk.

"Jika nyamuk tidak ada tempatnya untuk berkembangbiak, tentu masa DBD yang disebabkan oleh nyamuk aides agepty tidak terjadi," jelasnya.

"Nyamuk aedes itu sekali bertelur bisa menghasilkan 250 jentik. Jadi kita harus terapkan P2M dengan memberantas sarang nyamuk," pungkasnya.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya