hallobanua.com, BANJARMASIN - Project Kayuh Baimbai bersama Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Banjarmasin melaunching sebuah dokumen petunjuk keselamatan dan penyelamatan kepada para penyandang disabilitas atau kaum difabel.
Dalam project itu, PPDI Banjarmasin juga bekerjasama dengan Tim Universitas Leeds, di Inggris.
Ketua PPDI Cabang Banjarmasin, Slamet Triyadi mengatakan, penelitian ini berawal dari keresahan para difabel di Kota Seribu Sungai yang selalu di hantui oleh masalah kebencanaan. Seperti maraknya kebakaran dan banjir musiman.
"Kami ingin para penyandang disabilitas bisa memiliki kemampuan bertahan yang baik. Sehingga kami akhirnya merumuskan adanya hal ini, kesiapan kaum difabel dalam inklusi bencana dapat terlaksana" ujarnya, Kamis (25/04/2024).
Tak hanya itu, kedepannya setelah dokumen ini berhasil disebarluaskan ke seluruh masyarakat dan stakeholder terkait, dirinya berharap akan ada juga teknologi yang dapat membuat para kaum difabel bisa mempersiapkan diri.
Memang dikatakannya, hingga sekarang masih belum ada teknologi dan alat yang bisa menunjang dan membantu difabel dalam menghadapi kebencanaan.
Sementara itu, Pemimpin Utama dan Penerima Pendanaan dari Universitas Leeds, Inggris, Dr. Katie McQuaid pun menuturkan bahwasanya proyek ini telah dimulai sejak 2021 lalu.
"Kami melakukan riset bersama teman-teman difabel, lalu berkolaborasi dengan PPDI. Dan akhirnya kita membicarakan tentang apa yag mereka perlu lebih lanjut," jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Kerjasama dan Investasi Kota Banjarmasin untuk Iwan Fitriadi, berharap dengan sudah diluncurkannya dokumen panduan keselamatan ini, nantinya bisa ditindaklanjuti oleh stakeholder yang lain.
"Karena ini belum final, produk kesiapan bencana inklusif difabel ini. Jadi silahkan SKPD ataupun Leading Sektor lain untuk bisa di tindaklanjuti," kata Iwan.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar