Wali Kota Ibnu Sina Sarankan Untuk Gratiskan Tiket Masuk di Wisata Kampung Ketupat

hallobanua.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menyarankan kepada pihak pengelola wisata Kampung Ketupat untuk menggratiskan tiket masuk ke kawasan wisata yang tergolong baru di kota Seribu Sungai ini.

Mengingat, sebelumnya tarif masuk wisata di kawasan Sungai Baru tersebut sempat dikeluhkan masyarakat lantaran dinilai terlalu mahal.

"Ya sarannya digratiskan saja tiket masuk, terpenting ada transaksi di dalam. Misalnya berbelanja atau mengenakan tarif di wahana bermain yang ada," saran Wali Kota Ibnu kepada awak media, Sabtu (11/5/2024).

Di Kota Banjarmasin sendiri menurut Ibnu banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) seperti Taman Kamboja, taman bermain anak dan destinasi wisata seperti Siring Menara Pandang, Patung Bekantan dan lainnya hingga bisa dinikmati secara gratis.

Tentunya beberapa tempat tadi lanjutnya, menjadi pilihan masyarakat berkunjung untuk bersantai atau sekedar mengisi waktu libur.

"Banyak tempat yang tidak berbayar dan masyarakat banyak kesana," kata Ibnu.

Menurutnya jika Kampung Ketupat bisa menuangkan konsep dengan baik melalui kuliner atau wahana bermain, tentu nantinya dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung.

"Jadi fokuskan ke makanan yang nyaman, wahana bermain yang bagus. Orang-orang akan datang," tutur Ibnu.

Terlebih lanjutnya, kawasan itu ada space para UMKM pembuat dan pengrajin ketupat yang menjadi daya tarik selama ini.

"Apalagi ada enam jenis ketupat khas disana yang merupakan kearifan lokal Banjar sehingga Kampung Ketupat bisa naik kelas. Jadi saya kira perlu diangkat lagi," pungkasnya.

Orang nomor 1 di Kota Baiman itu pun menekankan bahwa dirinya hanya bisa menyarankan saja dan tidak bisa ikut campur mengenai pengelolaan.

Mengingat lahan tersebut telah dikerjasamakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dengan pihak ketiga selaku pengelolaan dengan perjanjian sewa lahan.

"Kita hanya sewa lahan saja dan mereka bangun. Jadi kita serahkan ke mereka untuk pengelolanya sebagai penyewa," tutup Ibnu.

Sementara itu, PT Juru Supervisi Indonesia turut angkat bicara terkait persoalan yang membelit destinasi wisata Kampung Ketupat yang hingga sampai tak lagi beroperasi.

Head of Business Development di PT Juru Suversvisi Indonesia, M Wahyu B Ramadhan membeberkan, persoalan itu terjadi karena ada kesalahan kelola dari manajemen lama.

"Sehingga operasional Kampung Ketupat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dan pada akhirnya diterbengkalaikan," bebernya belum lama tadi.

Wahyu juga bilang jika seiring dengan terbengkalainya kawasan tersebut, berdasarkan laporan yang diterimanya, ada banyak barang yang hilang.

"Misalnya seperti AC, pompa air, instalasi kelistrikan dan lain-lain. Kondisi bangungan juga banyak yang perlu diberi sentuhan ulang karena tidak dirawat," akunya.

Lebih jauh, Wahyu juga tidak menampik, bahwa akibat dari kondisi tersebut, bahkan ada pegawai yang gajinya tidak terbayarkan.

Lantas, PT Juru Supervisi Indonesia sendiri telah mengambil tindakan, yakni memutus kontrak manajemen yang lama.

"Dan saat ini dalam proses negosiasi dengan manajemen baru," ungkapnya.

Terakhir, dirinya juga memastikan akan membuat konsep baru dan lebih baik untuk Kampung Ketupat.

Hal itu agar semakin banyak kegiatan atau event di Kampung Ketupat, sehingga bisnis kuliner dan UMKM di area tersebut kembali bergeliat dan meningkat.

"Ada kemungkinan, bulan Juni mendatang akan kembali beroperasi," tutupnya.

Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya