hallobanua.com, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina turut angkat bicara terkait ramainya penyalahgunaan kecubung di Banjarmasin.
Apalagi menurutnya, korban dari mabuk kecubung ini paling banyak berasal dari Kota Banjarmasin.
Ibnu Sina pun meminta jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin untuk melakukan pemantauan di lapangan.
"Terutama dengan puskesmas-puskesmas untuk memantau di lapangan. Termasuk kelurahan dan kecamatan," ujar Ibnu di temui di Taman Kamboja, Jumat (13/07/2024) kemarin.
Ibnu mengatakan bahwa dampak negatif tanaman terong tersebut, sangatlah membahayakan.
"Mungkin orang sebelumnya tidak tahu, tapi setelah tahu ada yang ingin coba-coba. Seperti ada orang yang ada masalah dan lainnya. Akhirnya kejadian seperti ini. Memang dampaknya sangatlah negatif," jelasnya.
Disisi lain, dirinya turut merasa heran, kenapa pasien yang terpengaruh kecubung ini dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum?
Menurutnya, pasien tersebut cukup dibawa ke rumah sakit umum untuk mendapatkan pengobatan.
"Itu kan rumah sakit jiwa, mereka kan sebenarnya berhalusinasi, bukan gila. Jadi harusnya dibawa ke rumah sakit umum saja untuk kemudian mendapatkan tindakan media dan pengobatan," imbuhnya.
Dirinya pun mengimbau, seluruh lapisan masyarakat baik tokoh agama, RT maupun RW untuk melakukan pengawasan di lingkungan sekitar.
"Jangan sampai gara-gara kecubung ini viral lagi, dan menjadi alternatif bagi orang-orang yang punya masalah untuk mencoba hal itu," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kots bjm
0 Komentar