hallobanua.com, BANJARMASIN - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin terus melanjutkan pembangunsn drainase di sejumlah titik di Kota Banjarmasin.
Diketahui, pengerjaan drainase itu sebagai bentuk antisipasi genangan air atau "calap" akibat hujan deras di sejumlah ruas jalan yang masih terjadi.
Kepala Bidang Drainase, Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Luthfi Fadillah mengatakan, ada 4 titik yang menjadi fokus ditahun ini. Yakni di kawasan Gunung Sari, Kampung Melayu, dan 2 titik di kawasan Belitung.
"Total anggaran untuk pengerjaan 4 titik ini adalah Rp 8 miliar. Jumlah itu termasuk gaji bagi pasukan turbo," ujar Luthfi, Jumat (19/07/2024).
Rencana pengerjaan drainase ini sebelumnya harus tertunda, akibat Pemko Banjarmasin harus menyelesaikan refocusing pada APBD tahun 2024.
Untuk total dari seluruh pengerjaan drainase di tahun ini hampir mencapai 1,5 kilometer 100 meter untuk pengerjaan drainase di kawasan Gunung Sari, dan dilanjutkan sebagai sambungan pembangunan drainase di Cempaka Raya.
Kemudian di kawasan Kampung Melayu sepanjang 350 meter, dan di Belitung sepanjang 500 meter untuk dua titik. Total gabungan pengerjaan di Gang Al Falah dan Gang Melati.
"Ini sudah mulai lelang, bahkan ada yang susah dikerjakan. Targetnya Oktober selesai, paling lambat di November," tuturnya.
Diakuinya, jika pengerjaan 4 titik drainase ini masih kurang untuk mengatasi genangan air yang masih sering terjadi.
Dan, pihaknya tidak bisa berbuat lebih, lantaran refocusing anggaran.
Meski begitu, Luthfi mengungkapkan pihaknya sudah menyiasati agar penanganan genangan air ini bisa tetap dilakukan.
"Jadi kita akan membuat gorong-gorong di setiap kecamatan, totalnya 6-7 buah," tuturnya.
Tak lain fungsinya untuk menyalurkan air dari dari daerah yang memiliki ketinggian tanah yang berbeda.
Misalnya yang ada di di kawasan Sungai Andai, di blok A rendah airnya, lalu blok B tinggi airnya.
"Itu kita buatkan gorong-gorong untuk mengoneksikannya. Dan gorong-gorong ini akan dibangun dengan lebar rata-rata 5-6 meter. Itu disesuaikan dengan lebar jalan, karena sebagian akan mencrosing jalan," pungkasnya.
"Untuk anggaran sendiri, ini per kecamatan sekitar Rp 200 jutaan," tutupnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
0 Komentar