hallobanua.com, BANJARMASIN - Pemko Banjarmasin melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Banjarmasin melaksanakan diseminasi hasil audit kasus stunting I Kota Banjarmasin, di aula Kayuh Baimbai, pada Kamis (01/08/2024).
Kegiatan itu langsung dihadiri Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, didampingi Kepala DPPKBPM Banjarmasin, Helfiannor, beserta jajaran kepala SKPD dan TP PKK Kota Banjarmasin.
Dalam kesempatan itu, Arifin mengatakan, audit tahap pertama ini masih ada lokus yang menjadi perhatian Pemko Banjarmasin.
"Ada 5 lokus yang jadi perhatian kita," ungkap Arifin usai kegiatan kepada hallobanua.com.
Tak hanya itu, ia bilang jika saat ini masih ada beberapa hal yang harus dipertahankan. Seperti pemberian makanan bergizi kepada anak-anak terindikasi stunting.
"Dan tentunya seluruh stakeholder bisa turut membantu, baik dari perbankan dan berbagai instansi. Agar kita dapat memberikan kepada objek yang ada," ujarnya.
Sementara itu, Helfianoor membeberkan, adapun 5 kelurahan yang jadi atensi pihaknya salah satunya yakni Kelurahan Teluk Tiram dan Pekapuran Laut.
"Tetapi itu tidak menggambarkan populasi di kelurahan di Kota Banjarmasin, karena itu hanya berdasarkan kasus yang paling banyak di Kelurahan," bebernya.
Kemudian, Helfi menuturkan pertemuan tersebut sebagai tindaklanjut awal dari fenomena kasus yang ada, terutama soal peranan orang tua dalam pola asuh anak.
"Metode yang kita ambil kebanyakan dari kasus yang terjadi di masing-masing kelurahan. Lalu kita coba petakan baik itu faktor penyebab resiko, penyebab stuntingnya dibantu oleh tim ahli yang berasal dari RS Sultan Suriansyah dan Psikologi UMB," terangnya.
Oleh karena itu, dengan beragam opsi atau sudut pandang yang coba digali dari hasil audit kasus tersebut. Ia berharap hal ini dapat menjadi tolak ukur tim pencegahan dan penurunan stunting (TP2S) untuk melakukan intervensi.
"Kita harap sedikitnya gambaran faktor-faktor risiko tadi bisa dijadikan bahan bagi teman-teman TP2S pada saat melaksanakan intervensi ketika di lapangan," pungkasnya.
Adapun yang menjadi fokus perhatian dari data hasil audit kasus stunting ini meliputi sebanyak 5 Batita, 5 Balita, 5 Ibu Hamil, 5 Ibu Hamil pasca melahirkan serta 4 Calon Pengantin.
Penulis : rian akhmad