hallobanua.com, BANJARMASIN –Sebuah kapal tongkang bermuatan tiang pancang dan crane tersangkut saat melintas di bawah Jembatan Merdeka, Kota Banjarmasin pada Senin (30/12/2024) kemarin.
Kapal tongkang tersebut diduga tersangkut akibat kesalahan perhitungan seperti ketinggian air saat melintas di bawah jembatan.
Hal ini menjadi perhatian Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Ia menyayangkan operator kapal kurang memperhatikan muatan yang dibawa dengan kondisi air yang pasang dan kondisi jembatan yang rendah.
"Harusnya kan ada pemberitahuan, karena itu melewati jembatan yang kondisinya air lagi pasang dan jembatannya rendah. Tapi kalau dihitung jam berapa posisi air turun, itu dipersilahkan," katanya Senin (30/12/2024) kemarin.
"Semoga tidak merusak kondisi jembatan kita, apalagi sampai menabrak fasilitas air mancur di jembatan Pasar Lama," sambungnya.
Ditanya apakah boleh kapal tongkang melintas di kawasan Sungai Martapura? Ibnu bilang jika secara aturan tidak ada larangan.
"Akan tetapi lihat muatan dan ketinggian air. Apalagi ada 3 jembatan yang dibangun tahun 50 an yang kondisinya rendah," tuturnya
Orang nomor satu di Kota Baiman itu pun mengkhawatirkan kondisi jembatan pasca insiden tersebut.
Dirinya pun meminta kepada Dinas PUPR Kota Banjarmasin agar melakukan pengecekkan kondisi bawah jembatan.
"Saya minta kadis PUPR untuk mengecek, apakah ada benturan cukup berat atau bagaimana," pungkasnya.
Sementara itu Kepala PUPR Bajarmasin, Suri Sudarmadiyah saat dikonfirmasi menegaskan jika kapal tongkan tidaklah menabrak atau tersangkut di jembatan.
"Itu tidak menabrak, tapi tambat sementara. Tongkang direncanakan tambat sementara untuk menunggu ketinggian air mencukupi untuk bisa dilalui," ujar Suri Sudarmadiyah Selasa (31/12/2024).
Kadis PUPR Banjarmasin itu menegaskan jika kapal hendak melintas di 3 jembatan, yakni di Jembatan 9 November atau Pasar Lama, kemudian di Jembatan Merdeka dan di Jembatan Dewi.
"Jadi itu tidak ditabrak, jembatan pin tidak ada kerusakkan," tuntasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
