hallobanua.com, BANJARMASIN - Lonjakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banjarmasin terjadi cukup signifikan di awal tahun 2025.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin mengungkapkan, sebanyak 52 kasus telah terdata sejak Januari hingga Maret 2025.
Kepala UPTD PPA Banjarmasin, Susan, menyampaikan bahwa angka ini jauh melampaui catatan tahun sebelumnya pada periode yang sama.
"Tapi inilah mungkin keberhasilan kita dalam hal edukasi pada masyarakat, terlebih pada sekolah-sekolah, lewat media, hingga masyarakat berani untuk berbicara atau melaporkan," ujarnya di Balai Kota Banjarmasin, Selasa, (8/4/2025).
"Pada bulan April ini, ada 2 kasus tapi belum teregestrasi, karena cuti lebaran, kita menangani 2 kasus," sambungnya.
DP3A Kota Banjarmasin pun terus berupaya menekan angka kekerasan ini melalui berbagai program, salah satunya adalah Sosialisasi Hindari Bullying (Sobib).
Plt Kepala Bidang Bidang Perlindungan Khusus Anak DP3A Banjarmasin, Khusnul khatimah Yuliani, menjelaskan, pihaknya terus menurunkan beberapa petugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Kita jalankan terus antara 6 sampai 7 orang petugas dari kita menyebar setiap Senin, untuk memberikan edukasi terkait kekerasan hingga bullying," jelasnya.
Selain itu, Khusnul menambahkan bahwa edukasi akan diperluas ke dalam kelas.
"Harapnya semua anak di Banjarmasin bisa paham, selain juga mereka peka, ketika melihat atau mendengar, hingga pencegahan dapat dilakukan sejak dini, jangan sampai kasus itu sudah parah baru terkuak," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm