hallobanua.com, BANJARMASIN – Penantian panjang pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) Basirih 10 terhadap janji perbaikan lingkungan sekolah mereka yang memprihatinkan kembali disuarakan.
Pasanya, kondisi halaman sekolah di kawasan Basirih Selatan, Banjarmasin Selatan, yang becek, berlumpur, dan kerap terendam air pasang, semakin mempersulit kegiatan belajar-mengajar.
Setahun berlalu sejak viralnya kondisi sekolah akibat genangan air, solusi sementara berupa penimbunan pasir dan kerikil yang dijanjikan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin dinilai tidak efektif dan hanya bersifat sementara.
Lebih lanjut, janji pembangunan lapangan berbentuk panggung senilai Rp200 juta yang dijadwalkan dalam APBD Perubahan 2024 hingga kini belum juga terealisasi.
Kepala SDN Basirih 10, Irnawati, mengungkapkan kekecewaannya atas belum adanya tindakan nyata tersebut.
"Sudah dijanjikan akan diperbaiki, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Memang ada petugas dari dinas yang sempat datang mengukur, katanya perbaikannya direncanakan 2025," ujarnya, Jumat (16/05/2025).
Dirinya menjelaskan bahwa upaya darurat penumpukan batu hanya membantu saat air surut.
"Kalau ada upacara, dan air sedang surut, ya kami berdiri di atas batu itu," keluhnya.
Meskipun demikian, Irnawati menegaskan bahwa semangat belajar para siswa dan dedikasi para guru tidak pernah surut di tengah keterbatasan.
"Kami sudah terbiasa. Tetap belajar meskipun kondisinya seperti ini. Kami tidak menyerah pada keadaan," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang siswa, Sari, terpaksa harus mengenakan sendal ke sekolah akibat halaman yang berlumpur dan baru berganti sepatu saat berada di dalam kelas.
"Capek, tapi tidak apa-apa. Kami tetap sekolah meskipun seperti ini," ungkapnya.
Pihak sekolah pun berharap agar Dinas Pendidikan Banjarmasin segera merealisasikan janji perbaikan yang telah disampaikan, demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak dan aman bagi para siswa dan guru SDN Basirih 10.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm