hallobanua.com, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin memperkuat pondasi integritas di sektor pendidikan melalui kegiatan sosialisasi masif yang menyasar guru SD dan SMP negeri maupun swasta se-Kota Banjarmasin.
Sosialisasi yang diinisiasi oleh Inspektorat Kota Banjarmasin ini berfokus pada nilai-nilai antikorupsi, penanganan benturan kepentingan, penegakan kode etik, serta pemahaman sarana pengaduan masyarakat.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, yang bertindak sebagai narasumber utama, menekankan bahwa korupsi memiliki spektrum yang jauh lebih luas daripada sekadar penyalahgunaan uang. Praktik-praktik kecil dalam budaya kerja dapat merusak profesionalisme.
"Korupsi itu tidak selalu soal duit, tapi juga bisa masuk dalam budaya kerja. Misalnya, menggunakan jaringan Wi-Fi kantor untuk kepentingan pribadi, atau menghabiskan waktu kerja untuk hal-hal di luar pekerjaan. Hal-hal kecil seperti itu dapat merusak etika dan profesionalisme kerja," ujar Ananda Selasa (11/11/2025) di Aula Kayuh Baimbai.
Ananda menegaskan bahwa praktik korupsi, sekecil apa pun bentuknya, berpotensi menghancurkan kecerdasan kolektif dan integritas suatu organisasi.
Oleh karena itu, penguatan dini, terutama di lingkungan pendidikan, sangatlah krusial.
"Kita tidak ingin korupsi menjadi budaya yang menular. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal pencegahan dini agar nilai-nilai integritas terus tumbuh di dunia pendidikan," tambahnya.
Melalui sosialisasi ini, para pendidik didorong untuk memperkuat komitmen pribadi mereka dalam menegakkan kode etik profesi guru dan menghindari potensi benturan kepentingan dalam setiap kebijakan sekolah.
Guru juga dibekali pemahaman mengenai mekanisme pengaduan yang disediakan pemerintah untuk melaporkan indikasi pelanggaran.
Dirinya berharap upaya mitigasi dan pencegahan ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, berintegritas tinggi, dan bebas dari perilaku koruptif, yang sejalan dengan visi pembangunan Banjarmasin Maju dan Sejahtera.
Penulis : rian akhmad
Kota bjm
Tags
Pemko Banjarmasin
